Mitos Nyi Roro Kidul
Written By Devil In Disguise on Sunday, June 19, 2011 | 6:57 AM
Cerita tentang Nyi Roro Kidul ini sangat terkenal. Bukan hanya
dikalangan penduduk Yogyakarta dan Surakarta, melainkan di seluruh Pulau
Jawa. Baik di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Di daerah
Yogyakarta kisah Nyi Roro Kidul selalu dihubungkan dengan kisah para
Raja Mataram. Sedangkan di Jawa Timur khususnya di Malang Selatan
tepatnya di Pantai Ngliyep, Nyi Roro Kidul dipanggil dengan sebutan
Kanjeng Ratu Kidul. Di Pantai Ngliyep juga diadakan upacara Labuhan
yaitu persembahan para pemuja Nyi Roro Kidul yang menyakini bahwa
kekayaan yang mereka dapatkan adalah atas bantuan Nyi Roro Kidul dan
anak buahnya.
Konon, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari,
kecantikannya tak pernah pudar di sepanjang zaman. Di dasar Laut
Selatan, yakni lautan yang dulu disebut Samudra Hindia - sebelah selatan
pulau Jawa, ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang sangat
besar dan indah.
Siapakah Ratu Kidul itu? Konon, menurut yang empunya cerita, pada mulanya adalah seorang wanita, yang berparas elok, Kadita namanya. Karena kecantikannya, ia sering disebut Dewi Srengenge, yang artinya Matahari Jelita. Kadita adalah putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita sangat elok wajahnya, Raja tetap berduka karena tidak mempunyai putra mahkota yang dapat disiapkan. Baru setelah Raja memperistrikan Dewi Mutiara lahir seorang anak lelaki. Akan tetapi, begitu mendapatkan perhatian lebih, Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan-tuntutan, antara lain, memastikan anaknya lelaki akan menggantikan tahta dan Dewi Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama diluluskan, tetapi untuk mengusir Kadita, Raja Munding Wangi tidak bersedia.
“Ini keterlaluan,” sabdanya. “Aku tidak bersedia meluluskan permintaanmu
yang keji itu,” sambungnya. Mendengar jawaban demikian, Dewi Mutiara
malahan tersenyum sangat manis, sehingga kemarahan Raja, perlahan-lahan
hilang. Tetapi, dalam hati istri kedua itu dendam membara. Hari esoknya,
pagi-pagi sekali, Mutiara pengutus inang mengasuh memanggil seorang
tukang sihir, si Jahil namanya. Kepadanya diperintahkan, agar kepada
Dewi Kadita dikirimkan guna-guna.
“Bikin tubuhnya berkudis dan berkurap,” perintahnya. “Kalau berhasil,
besar hadiah untuk kamu!” sambungnya. Si Jahil menyanggupinya. Malam
harinya, tatkala Kadita sedang lelap, masuklah angin semilir ke dalam
kamarnya. Angin itu berbau busuk, mirip bau bangkai. Tatkala Kadita
terbangun, ia menjerit. Seluruh tubuhnya penuh dengan kudis, bernanah
dan sangat berbau tidak enak.
Tatkala Raja Munding Wangi mendengar berita ini pada pagi harinya,
sangat sedihlah hatinya. Dalam hati tahu bahwa yang diderita Kadita
bukan penyakit biasa, tetapi guna-guna. Raja juga sudah menduga, sangat
mungkin Mutiara yang merencanakannya. Hanya saja. Bagaimana
membuktikannya. Dalam keadaan pening, Raja harus segera memutuskan.
Hendak diapakan Kadita. Atas desakan patih, putri yang semula sangat
cantik itu mesti dibuang jauh agar tidak menjadikan aib.
Maka berangkatlah Kadita seorang diri, bagaikan pengemis yang diusir
dari rumah orang kaya. Hatinya remuk redam; air matanya berlinangan.
Namun ia tetap percaya, bahwa Sang Maha Pencipta tidak akan membiarkan
mahluk ciptaanNya dianiaya sesamanya. Campur tanganNya pasti akan tiba.
Untuk itu, seperti sudah diajarkan neneknya almarhum, bahwa ia tidak
boleh mendendam dan membenci orang yang membencinya.
Siang dan malam ia berjalan, dan sudah tujuh hari tujuh malam waktu
ditempuhnya, hingga akhirnya ia tiba di pantai Laut Selatan. Kemudian
berdiri memandang luasnya lautan, ia bagaikan mendengar suara memanggil
agar ia menceburkan diri ke dalam laut. Tatkala ia mengikuti panggilan
itu, begitu tersentuh air, tubuhnya pulih kembali. Jadilah ia wanita
cantik seperti sediakala. Tak hanya itu, ia segera menguasai seluruh
lautan dan isinya dan mendirikan kerajaan yang megah, kokoh, indah dan
berwibawa. Dialah kini yang disebut Ratu Laut Selatan.
Cerita tentang Nyi Roro Kidul ini banyak versinya. Ada versi Jawa Barat,
Jawa Timur dan Yogyakarta. Konon Nyi Roro Kidul itu tak lain adalah
seorang jin yang mempunyai kekuatan dahsyat. Hingga kini masih ada saja
orang yang mencari kekayaan dengan jalan pintas yaitu dengan menyembah
Nyi Roro Kidul. Mereka dapat kekayaan berlimpah tetapi harus
mengorbankan keluarga dan bahkan akan mati sebelum waktunya, jiwa raga
mereka akan dijadikan budak bagi kejayaan Keraton Laut Selatan.
Cerita ini dapat digolongkan sebagai mitos, sebab pengaruhnya sangat
mendalam, mendasar dan jauh bagi alam pikiran tradisional di Yogyakarta.
Mitos Nyi Roro Kidul adalah ratunya penguasa pesisir laut selatan yaitu
pantai cilacap tak lain ini semua merupakan tipu daya syetan dari kaum
jin untuk menyesatkan manusia. “Bahwa ada beberapa orang laki-laki dari
manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin,
maka jin-jin itu hanya menambah dosa dan kesalahan” (QS. Al jin, 6).
Setiap bulan sura aada pesta yang namanya sedekah laut untuk memberi
sesaji biar hasil lautnya melimpah banyak.menurut mitos orang yang akan
datang ke pantai teluk penyu tidak boleh memakai baju hijau....., budaya
ini semua termasuk syirik yang dilarang keras dalam agama Islam, tugas
penguasa muslim pemerintah hendaknya menutup semua jalan-jalan
kemusyrikan ini.
Sumber : http://hanihohoy.blogspot.com/2010/10/mitos-tentang-nyi-roro-kidul.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar